Identitas Buku
Judul: Suku Penunggang Layang-layang
Penulis: Tere Liye
Ilustrator: Indra Bayu
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: Pertama, tahun 2020
Tebal: 72 Halaman
ISBN: 9786020648910
Harga: Rp 115.000
Review
Buku ini bercerita mengenai Tetukong, seorang anak penggembala di suku penguasa angin. Tetukong juga merupakan anak dari kepala suku penguasa angin. Suku penguasa angin suka menggembala hewan dan juga suka hidup secara berpindah-pindah dengan cara membaca langit untuk mengetahui arah.
Saat ini Tetukong berusia 12 tahun, tandanya dia sudah dewasa dan harus melewati suatu ujian, yaitu ujian menunggang layang-layang. Saat hari ujian tiba, dia memakai baju kebanggaan penggembala ternak. Dia sangat gagah memakai baju itu, seperti ayahnya yang merupakan kepala suku penguasa angin.
Tetukong langsung menunggangi kuda miliknya dan menyusul kuda yang ditunggangi ayahnya. Mereka menuju padang penggembalaan yang luas. Setelah setengah jam berkuda, akhirnya mereka sampai di sana. Setibanya mereka di sana, dua pemuda bergegas membawa layang-layang yang besar dan kokoh, layang-layang tersebut diletakan berdiri di hadapan Tetukong. Kemudian ada dua orang yang memegang tali yang panjang.
Saat hendak menaiki layang-layang tersebut, napas Tetukong tersengal dan jantungnya berdetak lebih kencang.
Tali layang-layang pun ditarik dan layang-layang itu pun terbang di udara. Tali itu kemudian dilepaskan dari layang-layang dan membiarkan layang-layang terbang bebas. Tetapi layang-layang tiba-tiba menukik tajam menuju tanah, Tetukong pun langsung terjatuh. Tetukong pun naik kembali ke layang-layang itu, dua orang siap menarik tali layang-layang itu kembali. Tetapi, layang-layang yang ditunggangi Tetukong jatuh kembali, sampai berkali-kali layang-layang yang ditunggangi Tetukong jatuh. Tetukong gagal total di hari pertama.
Setelah matahari mulai tinggi, ujian di hari itu pun berakhir. Ayah Tetukong menyuruh Tetukong menaiki kuda dan kemudian pulang. Ayah Tetukong juga menyuruh warga lain untuk bekerja. Setibanya dirumah, ibunya langsung menanyakan tentang ujiannya itu, "buruk," jawab Tetukong. Ayahnya terlihat kesal karena Tetukong tidak bisa menunggangi layang-layang selama lebih dari sepuluh detik, karena itu buruk sekali bagi anak kepala suku.
Apakah Tetukong berhasil menunggangi layang-layang tersebut atau tidak?
Cerita di dalam buku ini amat seru, karena isinya mudah dimengerti. Gambar di dalam buku ini juga bagus sekali bagiku, gambarnya berwarna dan cukup detail.
Hikmah dari cerita di dalam buku ini adalah, kita harus bisa mengatasi rasa takut yang kita alami. Yang paling kusukai di dalam buku ini adalah ceritanya keren dan menarik karena karena membuatku menjadi ingin mencoba menunggangi layang-layang besar.
Komentar
Posting Komentar